Main Cast:
Lee Donghae ( Super Junior), Jung Sooyeon a.ka Jessica (SNSD)
Other Cast:
Im YoonA ( SNSD )
Leght :
Oneshoot
Genre:
Romantic, Friendship
Annyeonghaseyo.. :)
Author kini comeback dengan ff baru, hehe^^
Kali ini ff nya oneshoot, hehe^^
Untuk yang Sleepy Princess nanti author terusin lagi ya, ga sekarang tapi,
soalnya ide masih mampet entah dimana. Hahahaha, bahasa lu thor.
Fanfiction ini murni hasil imajinasi author, jadi kalau ada kesamaan dengan
ff lain mohon hubungi author @ajenghernanda .
Yasudah lah, dari pada banyak bicara.
Happy Reading^^
Hari ini adalah hari dimana seluruh artis dari agency yang
sangat terkenal di Korea menghibur para penggemarnya. Agency ini adalah SM
Entertaiment. Tepat hari ini agency itu menggelar sebuah konser di sebuah kota
yang tidak asing di seluruh orang di dunia ini. Los Angeles, begitulah nama
kota tersebut. Dan konser ini memulai sebuah perjalan konser dunia SMEnt.Ya
SMTOWN WOLRD TOUR III , dimulai hari ini. Dan konser ini telah berlangsung
selama beberapa jam kebelakang.
Tetapi, di balik panggung megah tersebut berdirilah seorang
namja yang tampan, yang sangat digilai oleh para remaja-remaja wanita di Korea
bahkan mungkin di dunia. Tidak ada yang bisa menampik ketampanannya.
Lee Donghae begitulah namanya. Salah satu member dari
boygrup terbesar di dunia. Siapa yang tak kenal dia? Super Junior? Sudah jelas
kepopulerannya di dunia musik dunia. Tetapi dibalik kepopuleran dan
ketampanannya sekarang, saat ini hati Donghae berdegup sangat kencang.
Bagaimana tidak, saat ini pada konser ini dia akan bertemu dengan pujaan
hatinya.
Gadis yang sudah ia sukai bahkan ia cintai sejak lama.
Mungkin dari sebelum gadis itu memulai debutnya sebagai anggota girlgrup yang
sangat terkenal sekelas Girls’ Generation. Jessica adalah namanya. Tepatnya
Jung Sooyeon, gadis yang saat ini mengisi hatinya dan tentu saja membuat hatinya
berdegup lebih dari biasanya setiap mereka bertemu.
Ia hanya bisa berdo’a berharap dia tidak terlihat gugup hari
ini. Bagaimana tidak, hari ini tepat setelah konser ini berakhir dia akan
menyatakan perasaannya itu pada gadisnya. Bahkan sekarang waktunya sudah hampir
dekat. Jantungnya semakin berdegup ketika melihat sesosok yeoja mungil itu
datang bersama anggota girlgroupnya. Setelah girlgrup tersebut menyelasaikan
penampilan terakhir mereka hari ini. Sebelum akhirnya mereka muncul lagi pada
penutupan konser ini.
Semua gadis-gadis cantik nyaris sempurna itu menyapanya, tak
terkecuali dengan gadisnya.
“ Annyeong Oppa^^” sapanya manis.
“ Annyeong, Sooyeon-ah” ucap Donghae berusaha menutupi
kegugupannya. Yah, dia biasa memanggil gadis itu dengan nama aslinya. Jessica
adalah nama panggunyanya. Tapi nama yang akan dipakainya nanti ketika menikah
adalah Sooyeon. Jung Sooyeon lebih tepatnya, lagipula gadis ini memang suka
sekali jika dipaggil dengan nama aslinya.
Menikah? Mengapa ia memikirkan kata menikah dengan Jessica?
Entahlah!
“ Kalian duluan saja, aku ingin berbicara sesuatu pada
Donghae oppa “ Ucap Jessica kepada temannya, yang mendapat anggukan serempak
oleh ke enam temannya. Ya, hari ini dua dari anggota girlgrup tersebut harus
menyelasaikan jadwal syuting mereka. Mereka adalah Yoona dan Yuri.
Salah satu gadis itu, yaitu Yoona pernah menjadi sebuah
alasan merenggangnya hubungan pertemanan yang dijalin oleh Donghae dan Jessica.
Padahal hubungannya tidak lebih dari sekedar adik-kakak. Sampai saat ini pun
Jessica masih salah paham dengan hubungan Donghae dengan Yoona, padahal
berkali-kali Donghae jelaskan. Mungkin berbeda dengan dulu, saat ini Jessica
sudah tidak mempersalahakan hubungan tersebut. Toh dia berpikir saat ini dia
bukan siapa-siapanya Donghae, dia hanya sekedar teman dekat Donghae hanya itu.
Biarpun memang kadang kala Jessica tetap memikirkannya.
Flashback
“ Sooyeon-ah aku dan
YoonA benar-benar tidak ada hubungan apa-apa” ucap Donghae berusaha
menjelaskan.
“ Memangnya kenapa
aku harus tau? Aku hanya temanmu” ucap Jessica berusaha untuk menutupi lukanya.
Sejujurnya, dalam hatinya dia merasakan sakit yang dalam. Biarpun sesungguhnya
Donghae adalah temannya, tapi dia juga menyimpan hati pada namja yang kini ada
dihadapannya dan sedang menatapnya dengan tatapan khawatirnya.
“ Aku tahu aku hanya
temanmu, tapi sungguh aku hanya tidak ingin kau salah paham Sooyeon-ah” ucap
Donghae yang mulai menyadari bahwa sesungguhnya dia hanyalah teman dari gadis
yang diam-diam di cintai.
“ Apa pedulimu
sehingga kau tak ingin aku salah paham?” tanya gadis itu tajam. Sesungguhnya
dalam hatinya terdapat sebuah perasaan yang ia tak mengerti apa itu. Tetapi
hatinya memang merasa sedikit bahagia mendengar ucapan namja ini. ‘tidak ingin
kau salah paham’ itulah kata-kata yang membuat Jessica sedikit bahagia.
Entahlah apa yang sedang ia pikirkan , Jessica pun bingung.
“ Itu ka..ka..rena..”
ucap Donghae gugup. Dia menggantung ucapannya, bukan karena dia ingin membuat
Jessica penasaran. Tetapi dia harus meyakinkan dirinya sendiri. Haruskah ia
mengungkapkannya sekarang?Itulah
pertanyaan yang terus berada di dalam benaknya saat ini.
“ Karena apaa?” tanya
Jessica mulai penasaran dengan ucapan Donghae.
Belum sempat Donghae
membuka mulutnya dan mengeluarkan kata-kata yang selama ini dia pendam,
seseorang memanggilnya.
“ OPPA!!!” teriak
suara itu, membuat dua orang yang sedang dilanda ketegangan ini menoleh ke arah
sumber suara. Im YoonA lah yang memanggilnya barusan. Lalu gadis itu berlari
menghampiri Donghae dan Jessica.
“ Oh, eonni juga ada
disini?” tanya Yoona yang baru menyadari kehadiran Jessica disitu.
“ Uh, ada apa kau
kesini Yoong?” tanya Jessica lembut. Sungguh biarpun saat ini dia sedang
bertengkar dengan Donghae yang notabene-nya disebabkan oleh Yoona, tetapi sama
sekali tidak ada perasaan benci kepada gadis yang sudah dia anggap sebagai adik
tersebut.
“ Aniyo eonni, aku
hanya ingin bicara pada Donghae oppa” ucap Yoona mengalihkan pandangannya pada
satu-satunya namja diantara mereka. Jessica menyipitkan matanya, mungkinkan
rasa yang tadi dia rasakan salah?
“ Ne?” Donghae yang
merasa namanya dipanggil pun menoleh dengan segera.
“ Aku ingin
meneruskan pembicaraan kita yang kemarin” ucap Yoona riang, dan dengan hitungan
detik dia sudah menarik lengan kekar Donghae dengan wajah tanpa dosa. Membawa
namja tersebut ke tempat lain.
Tinggalah Jessica
yang saat ini menatap nanar kepergian dua orang yang dia sayangi. Ada sedikit
rasa kecewa dibalik kesedihannya yang kini bertambah. Kecewa karena Donghae
belum menyelesaikan kata-katanya. Yang bisa saja kata-kata itu menjadi kata
yang selama ini dia ingin dengar. Mungin saja bukan?
Flashback End.
“ Sedang apa oppa disini?” tanya Jessica memecah keheningan
yang terjadi diantara dirinya dan Donghae. Sebenarnya dari tadi Donghae sedang
berada di hadapan pintu atau lebih tepatnya dekat pintu ruang tunggu girlband
dengan member terbanyak di Korea itu.
“ Aniyo, aku hanya berniat menyapamu” jawab Donghae.
“ Kau yakin?” tanya Jessica yang sepertinya ingin menggoda
namja tampan ini.
“ Eh? Apa maksudnya?” ucap Donghae menyipitkan matanya.
‘Memangnya salah aku menyapamu’ pikirnya. Melihat reaksi Donghae, Jessica hanya
tertawa renyah dan itu membuat tangan kekar Donghae melayang pada rambut gadis
itu dan mengacak-ngacaknya.
“ YA!! Rambutku oppa!!” hardik Jessica. Dan sekarang giliran
Donghae yang tertawa, dan Jessica hanya mendengus kesal.
“ Ngomong-ngomong apa yang ingin kau bicarakan
Sooyeonni?”tanya Donghae mengalihkan
pembicaraan mereka.
“ Aniyo.. aku hanya ingin menyampaikan pesan dari Yoona”
ucap Jessica, sebenarnya dia sedikit tidak rela mengucapkan kata-kata tersebut.
Tapi mau bagaimana lagi? Toh, itu semua adalah amanat yang harus ia sampaikan
pada Donghae.
“ Memangnya apa pesannya?” tanya Donghae.
“ Dia bilang dia ingin bicara padamu, katanya ingin
meneruskan pembicaraan yang kemarin”
“ Kenapa tidak langsung menelepon saja?” gumam Donghae pelan
lebih pada dirinya sendiri. Tapi masih terdengar ditelinga Jessica.
“ Dia sudah menghubungimu, tapi ponselmu tidak aktif”
“ Oh begitu ya, “
Jessica hanya mengangguk menanggapi perkataan Donghae.
Sebenarnya dia penasaran dengan apa yang akan mereka bicarakan. Tetapi tunggu
dulu, ‘meneruskan pembicaraan yang kemarin’? itu berarti mereka saling
berhubungan kemarin. Jessica hanya menghela nafas memikirkanya. Donghae yang
sedari tadi memperhatikannya pun bingung kenapa Jessica menghela nafas seperti
itu.
“ Kau kenapa Sooyeonni?”
“ A..a niyo, nan gwaenchanayo oppa “ ucapnya dengan sebuah
senyuman yang mungkin sedikit dipaksakan.
“ Jinjayo? Benar tidak ada masalah yang sedang kau
pikirkan?” tanya Donghae curiga.
“ Memangnya masalah apa yang harus aku pikirkan”
“ Aku lupa, otakmu kan tidak bisa dipakai berpikir”
“ Mwo? YA!! Nusun muriya?” Jessica pun hanya cemberut
mendengar ucapan Donghae. Sedangkan Donghae sudah tertawa terpingkal-pingkal.
“ Yasudah oppa, aku hanya ingin menyampaikan pesan ini saja.
Kalau begitu aku masuk dulu oppa^^” pamit Jessica, tapi ketika dia ingin masuk
ke dalam ruangannya sebuah tangan menahannya untuk tak meninggalkan tempat itu.
“ Jakkaman, “
“ Waeyo?” tanya Jessica polos. Seolah lidahnya kelu Donghae
tidak mengucapkan sepatah katapun. Dia bingung, kenapa dia? Padahal ini sering
dilakukannya terhadap Jessica. Mengajaknya pulang bersama, sudah sering Donghae
lakukan.
“ Nanti tunggu aku di pintu keluar konser. Kita pulang
bersama” berakhirnya perkataan Donghae, berakhir pula percakapan mereka. Karena
kini Donghae sudah beranjak pergi menuju ruang tunggu Super Junior.
Jessica hanya tersenyum kecil melihat kelakuan Donghae.
Dalam hati banyak pertanyaan yang sebenarnya ingin dia tanyakan. Kalau memang
Donghae hanya menganggapnya adik, kenapa dia harus seperhatian itu padanya?
Menanyakan kabarnya setiap hari, padahal siapa yang tidak tahu kesibukkan Super
Junior. Meneleponnya hanya untuk mendengar suara Jessica. Selalu mengajaknya
pulang bersama.
Melihat bagaimana perhatian Donghae pada Jessica, bolehkah
dia berharap. Mengharapkan sesuatu yang mungkin saja menjadi kenyataan.
###
Sekarang waktunya seluruh SMTOWN Family untuk melakukan
encore concert. Seperti biasa lagu yang dibawakan mereka semua adalah ‘Hope’.
Jessica datang bersama Krystal adiknya, dan beberapa member
SNSD maupun f(x). Dia tersenyum sepanjang encore, dan tak berniat untuk
menghilangkan senyum indah itu.
Melihat ribuan fans menonton pertunjukkan mereka membuatnya
sangat bahagia. apalagi fan-fans itu sangat semangat. Bukan hanya untuk SNSD ,
tetapi untuk semua keluarga SM Family. Dan sekarang waktunya Jessica bernyanyi,
dia berjalan beriringan dengan Jonghyun, member dari SHINee.
Bahkan mereka sempat memberikan fan service, semua penonton
agak terkejut tapi juga senang. Senang, karena mendpat fan service seperti itu.
Tapi, di balik kesenangan penonton itu, seorang namja menatap kaku pada
Jessica. Dia kaget dengan apa yang dilakukan gadisnya dengan hoobae-nya. Namja
itu adalah Donghae.
Donghae berusaha menutupi kekagetannya dan mencoba tetap
profesional. Dia yakin bahwa itu semua hanya sebuah fan service. Usaha untuk
menyenangkan para fans mereka. Dia yakin itu.
Satu hal, hal ini membuat Donghae yakin dengan keputusannya
nanti.
###
Selesai concert, sesuai apa yang dikatakan Donghae. Donghae
dan Jessica pulang bersama. Dan sekarang mereka sedang berada dalam mobil
Donghae. Seharusnya mereka pulang dengan bis yang telah disediakan oleh
perusahaan. Entah mengapa, mobil Donghae bisa ada di tempat concert.
Hanya keheningan yang menyertai mereka berdua selama
perjalanan. Tidak ada yang berani memulaipercakapan diantara mereka. Entah kenapa suasana sangat canggung kali
ini. Padahal mereka sudah sering jalan bersama.
Keheningan terpecahkan ketika Jessica melihat jalur mobil
Donghae bukan ke arah sebenarnya. Bukam ke arah hotel tempat mereka menginap.
“ Oppa, kita mau kemana?” tanya Jessica bingung.
“ Kau tenang saja, dan duduk manis disana” jawab Donghae
sambil tersenyum melihat Jessica.
Jessica hanya diam, dan menuruti semua perkataan Donghae.
###
Mereka sampai disebuah taman. Dan kini mata Jessica telah
ditutupi oleh sebuah kain berwarna hitam. Tentu saja ini pekerjaan Donghae. Dia
hanya ingin memberikan sesuatu yang berkesan bagi Jessica.
Taman itu hanya dipenuhi oleh kegelapan. Tak ada lampu yang
menyala satu pun. Hanya ada sebuah lingkaran lilin yang menghiasi taman tersebut.
Tepat berada di tengah-tengah tersebut.
Didalam lingkaran tersebut terdapat sebuah meja makan,
dengan hidangan yang sederhana tapi ditata sangat indah. Ini layaknya sebuah
candlelight diner. Atau kah memang ini sebuah candlelight diner yang sengaja
disiapkan Donghae.
“ Oppa, ini sebenarnya dimana? Kenapa kau menutup mataku”
sampai saat ini matanya masih tertutup oleh kain itu.
“ Kenapa kau banyak bertanya?” tanya Donghae ketus. Jessica
hanya mendengus kesal mendengar jawaban ketus dari Donghae. Sedangkan Donghae
sedari tadi menahan tawa karena dia berhadil mengerjai Jessica.
Donghae menuntun Jessica dengan hati-hati. Hatinya sangat
berdebar. Sebenarnya bukan hanya Donghae yang merasakan debaran yang sangat
keras yang berasal dari dadanya. Jessica yang sedari tadi disamping Donghae pun
merasakan hal yang sama.
Donghae mendudukkan Jessica di sebuah kursi. Dan dengat
perlahan membuka kain yang sedari tadi menutupi mata indah Jessica.
Sejenak Jessica mngerjapkan matanya, dan dia terpana melihat
sebuah pemandangan yang sangat indah. Ini benar-benar mirip dengan drama yang
sering ia tonton. Dan sekarang dia merasakan hal yang sama, dan tentunya ini
semua nyata.
Lama Jessica menikmati sebuah sajian yang indah untuk
matanya. Jessica sangat senang Donghae memberikan kejutan ini. Hatinya melonjak
seketika. Entah apa yang dia rasakan, yang pasti dia sangat-sangat bahagia.
Donghae hanya menikmati wajah indah nan sempurna di
depannya. Dia sangat menikmati pemandangannya. Bukan pemandangan yang ia hiasi,
tetapi pemandangan ciptaan Tuhan yang sangat nyata untuknya.
Lama mereka saling menikmati. Biarpun objek mereka berbeda.
“ Jangan seenaknya memandangiku oppa, kau harus membayar
akan hal itu” kaget, itu yang Donghae rasakan. Bagaimana tidak, saat ini dia
sedang tertangkap basah memandangi Jessica. Jessica hanya tersenyum menahan
tawa melihat Donghae yang saat ini tengah menggaruk tenguknya yang dia yakini
sama sekali tidak gatal.
“ Siapa yang memandangimu?”
“ Cish, masih saja mengelak” cibir Jessica. Donghae hanya
bisa menahan wajah malunya.
“ Sudahlah, kenapa jadi mempersalahkan tentang aku?” ucap
Donghae pura-pura marah pada gadis dihadapannya ini.
“ Tapi oppa, jujur ini sangat indah. Apa kau yang menyiapkan
semua ini?” tanya Jessica mengalihkan pembicaraan.
“ Uh, tentu saja. Dan kau tahu makanan ini semua aku yang
masak” ucap Donghae sambil menyombongkan dirinya.
“ Ne? Kapan kau menyiapkan ini semua? Bukankah kita
disibukkan dengan konser?” tanya Jessica baru menyadari. Bukankah SMTOWN sibuk
dari pagi. Bukan hanya tadi pagi, bahkan dari kemarin.
“ Rahasia”
“ Cish, menyebalkan”
“ Lebih baik kita makan dulu saja”
“ Arraseo”
Mereka akhirnya memutuskan untuk memakan dulu sajian yang
telah dihidangkan. Jessica sangat menikmati masakan ini. Terang saja ini adalah
makanan kesukaannya. Donghae hanya tersenyum melihat Jessica menikmati
masakannya. Sesekali ia melihat Jessia secara diam-diam lalu tersenyum.
“ Jadi kenapa kau mengajakku ke tempat ini? Dan dengan
candlelight diner ini?” tanya Jessica to the point setelah mereka menyelesaikan
makanan mereka.
“ Itu...karena aku ingin mengatakan sesuatu padamu” ucap
Donghae gugup. Tanpa berniat memotong perkataan Donghae, Jessica hanya menunggu
Donghae malanjutkan kata-katanya.
Donghae berdiri dan memandangi sebuah pemandangan sunyi. Dia
mencoba mengatasi debaran jantungnya yang sudah benar-benar tak karuan. Antara
takut, gugup , dan semuanya beraduk menjadi satu.
Jessica menyusulnya, dan menyejajarkan badannya dengan tubuh
Donghae. Menatap namja disampingnya. Menunggu kata-kata yang akan dilontarkan
Donghae. Sekejap ia terkejut ketika Donghae tiba-tiba menatapnya.
Donghae kemudian memegang bahu Jessica, meremasnya agak
kuat. Tentu saja Jessica agak meringis, tapi ia tak memedulikannya. Karena saat
ini Donghae sedang menatapnya dalam, tepat di manik matanya.
Jessica seakan tak merasakan remasan kuat di bahunya. Ia
sama sekali tidak bisa merasakannya, karena kini ia sudah terkunci oleh tatapan
mata Donghae. Mata yang sangat lembut, namun dapat mengunci mata siapa pun yang
menatapnya. Donghae menghela nafasnya sesaat.
“ Sa..sa..ranghae Jung Sooyeon” ucap Donghae singkat namun
berhasil membuat Jessica terpaku. Badannya menegang berusaha mencerna perkataan
Donghae. Tentu saja Donghae merasakannya.
Dengan pelan tapi pasti Jessica hanya menjawab pernyataan
Donghae.
“ Nado oppa” pelan, tapi berhasil membuat Donghae kegirangan
dan sekarang hanya bisa meloncat kegirangan.
“ YA! OPPA JANGAN MEMBUATKU MALU” teriak Jessica saat ini.
Donghae tak dapat menutupi kesenangannya lagi. Dia benar-benar bahagia
sekarang. Dia berlari menuju Jessica dan memeluknya erat. Ternyata cintanya tak
bertepuk sebelah tangan.
Jessica agak terkejut dengan apa yang dilakukan Donghae saat
ini. Tak memperdulikan Jessica, Donghae mempererat pelukannya. Lama mereka
berpelukan, sampai akhirnya Donghae melepaskan sendiri pelukannya dan menatap
bahagis Jessica.
Jessica yang ditatap seperti itu hanya bisa menahan
wajahnya. Malu, itu yang dia rasakan sekarang. Tapi pikiran Jessica terganggu
akan satu hal. YoonA.
“ Tapi, bagaimana dengan YoonA?” tanya Jessica hati-hati.
Donghae yang sedari tadi tersenyum langsung merubah raut wajahnya.
“ YoonA? Kenapa dengan dia?” tanya Donghae bingung. Tapi yang
ditanya hanya membungkam mulutnya.
“ Jangan bilang kau..” Jessica hanya mengangguk kecil sambil
menunduk.
“ Sooyeonie, dia itu hanya aku anggap sebagai yeodongsaeng”
jelas Donghae tenang, sambil mengangkat wajah Jessica dan menatapnya dalam.
“ Kau tahu, ide siapa ini?” sebagai jawaban Jessica hanya
menggeleng lemah.
“ Ini ide YoonA, selama ini aku membicarakan hal ini
dengannya. Dia banyak sekali memberiku saran tentang ini”
“ Jinjayo?” akhirnya Jessica bersuara, setelah sebelumnya
dia hanya mengangguk dan menggeleng.
“ Tentu saja” akhirnya senyum Jessica terbentuk dari bibir
mungilnyaa. Donghae yang melihatnya pun hanya tersenyum.
Seketika Donghae mendekatkan wajahnya pada Jessica. Melihat
apa yang akan dilakukan Donghae, Jessica hanya menutup matanya. Semakin dekat
dan semakin dekat, hingga akhirnya hidung mereka bersentuhan. Dan akhirnya
bibir mereka pun bersentuhan. Tak ada nafsu dalam ciuman tersebut, hanya sebuah
penyampaian cinta yang mereka rasakan.
###
Flashback
“ Oppa, bagaimana rencanamu?” saat ini Donghae sedang berbicara dengan
YoonA dalam telepon. Sesuai amanat Jessica, Donghae segera menghubungi YoonA.
“ Kau tenang saja
Yoong, aku sudah menyiapkan segalanya. Hanya tinggal mental lah yang harus
kusiapkan” jelas Donghae.
“ Baguslah, aku ingin sekali berada disana dan membantumu Oppa”
“ Sudahlah Yoong, kau
tetap bisa membantuku. Buktinya seperti sekarang” Yoona tersenyum di sebrang
sana mendengar tuturan Donghae.
“ Ne”
“ Gomawoyo untuk
semuanya Yoong”
“ Ne Oppa. Jangan kau sakiti eonni-ku, jagalah dia baik-baik”
“ Pasti, sekali lagi
gomawo”
“ Ne Oppa, ini sudah kewajibanku sebagai dongsaeng kalian, hehe.
Hwating semoga berhasil!!”
“ Ne”
Akhirnya sambungan
telepon mereka pun terputus. Donghae hanya tersenyum dan menyimpan kembali
handphonenya.
Flashback End
The End
Gimana? Jelek kah? Hancur kah? Hahahaha :D itu sudah pasti.
Mianhae jika typo dimana-mana. Aothor sudah berusaha semaksimal mungkin, hehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar