Senin, 10 September 2012

[ONESHOOT] Thats Love




Title                       : That’s Love
Author                  : Hanhajung (@ajenghernanda)
Main Cast            : Lee Donghae ( Super Junior), Jung Sooyeon a.ka Jessica (SNSD)
Other Cast          : Im YoonA ( SNSD )
Leght                     : Oneshoot
Genre                   : Romantic, Friendship

 Annyeonghaseyo.. :)

Author kini comeback dengan ff baru, hehe^^

Kali ini ff nya oneshoot, hehe^^

Untuk yang Sleepy Princess nanti author terusin lagi ya, ga sekarang tapi, soalnya ide masih mampet entah dimana. Hahahaha, bahasa lu thor. 

Fanfiction ini murni hasil imajinasi author, jadi kalau ada kesamaan dengan ff lain mohon hubungi author @ajenghernanda .

Yasudah lah, dari pada banyak bicara.

Happy Reading^^

Hari ini adalah hari dimana seluruh artis dari agency yang sangat terkenal di Korea menghibur para penggemarnya. Agency ini adalah SM Entertaiment. Tepat hari ini agency itu menggelar sebuah konser di sebuah kota yang tidak asing di seluruh orang di dunia ini. Los Angeles, begitulah nama kota tersebut. Dan konser ini memulai sebuah perjalan konser dunia SMEnt.Ya SMTOWN WOLRD TOUR III , dimulai hari ini. Dan konser ini telah berlangsung selama beberapa jam kebelakang.
Tetapi, di balik panggung megah tersebut berdirilah seorang namja yang tampan, yang sangat digilai oleh para remaja-remaja wanita di Korea bahkan mungkin di dunia. Tidak ada yang bisa menampik ketampanannya.
Lee Donghae begitulah namanya. Salah satu member dari boygrup terbesar di dunia. Siapa yang tak kenal dia? Super Junior? Sudah jelas kepopulerannya di dunia musik dunia. Tetapi dibalik kepopuleran dan ketampanannya sekarang, saat ini hati Donghae berdegup sangat kencang. Bagaimana tidak, saat ini pada konser ini dia akan bertemu dengan pujaan hatinya.
Gadis yang sudah ia sukai bahkan ia cintai sejak lama. Mungkin dari sebelum gadis itu memulai debutnya sebagai anggota girlgrup yang sangat terkenal sekelas Girls’ Generation. Jessica adalah namanya. Tepatnya Jung Sooyeon, gadis yang saat ini mengisi hatinya dan tentu saja membuat hatinya berdegup lebih dari biasanya setiap mereka bertemu.
Ia hanya bisa berdo’a berharap dia tidak terlihat gugup hari ini. Bagaimana tidak, hari ini tepat setelah konser ini berakhir dia akan menyatakan perasaannya itu pada gadisnya. Bahkan sekarang waktunya sudah hampir dekat. Jantungnya semakin berdegup ketika melihat sesosok yeoja mungil itu datang bersama anggota girlgroupnya. Setelah girlgrup tersebut menyelasaikan penampilan terakhir mereka hari ini. Sebelum akhirnya mereka muncul lagi pada penutupan konser ini.
Semua gadis-gadis cantik nyaris sempurna itu menyapanya, tak terkecuali dengan gadisnya.
“ Annyeong Oppa^^” sapanya manis.
“ Annyeong, Sooyeon-ah” ucap Donghae berusaha menutupi kegugupannya. Yah, dia biasa memanggil gadis itu dengan nama aslinya. Jessica adalah nama panggunyanya. Tapi nama yang akan dipakainya nanti ketika menikah adalah Sooyeon. Jung Sooyeon lebih tepatnya, lagipula gadis ini memang suka sekali jika dipaggil dengan nama aslinya.
Menikah? Mengapa ia memikirkan kata menikah dengan Jessica? Entahlah!
“ Kalian duluan saja, aku ingin berbicara sesuatu pada Donghae oppa “ Ucap Jessica kepada temannya, yang mendapat anggukan serempak oleh ke enam temannya. Ya, hari ini dua dari anggota girlgrup tersebut harus menyelasaikan jadwal syuting mereka. Mereka adalah Yoona dan Yuri.
Salah satu gadis itu, yaitu Yoona pernah menjadi sebuah alasan merenggangnya hubungan pertemanan yang dijalin oleh Donghae dan Jessica. Padahal hubungannya tidak lebih dari sekedar adik-kakak. Sampai saat ini pun Jessica masih salah paham dengan hubungan Donghae dengan Yoona, padahal berkali-kali Donghae jelaskan. Mungkin berbeda dengan dulu, saat ini Jessica sudah tidak mempersalahakan hubungan tersebut. Toh dia berpikir saat ini dia bukan siapa-siapanya Donghae, dia hanya sekedar teman dekat Donghae hanya itu. Biarpun memang kadang kala Jessica tetap memikirkannya.
Flashback
“ Sooyeon-ah aku dan YoonA benar-benar tidak ada hubungan apa-apa” ucap Donghae berusaha menjelaskan.
“ Memangnya kenapa aku harus tau? Aku hanya temanmu” ucap Jessica berusaha untuk menutupi lukanya. Sejujurnya, dalam hatinya dia merasakan sakit yang dalam. Biarpun sesungguhnya Donghae adalah temannya, tapi dia juga menyimpan hati pada namja yang kini ada dihadapannya dan sedang menatapnya dengan tatapan khawatirnya.
“ Aku tahu aku hanya temanmu, tapi sungguh aku hanya tidak ingin kau salah paham Sooyeon-ah” ucap Donghae yang mulai menyadari bahwa sesungguhnya dia hanyalah teman dari gadis yang diam-diam di cintai.
“ Apa pedulimu sehingga kau tak ingin aku salah paham?” tanya gadis itu tajam. Sesungguhnya dalam hatinya terdapat sebuah perasaan yang ia tak mengerti apa itu. Tetapi hatinya memang merasa sedikit bahagia mendengar ucapan namja ini. ‘tidak ingin kau salah paham’ itulah kata-kata yang membuat Jessica sedikit bahagia. Entahlah apa yang sedang ia pikirkan , Jessica pun bingung.
“ Itu ka..ka..rena..” ucap Donghae gugup. Dia menggantung ucapannya, bukan karena dia ingin membuat Jessica penasaran. Tetapi dia harus meyakinkan dirinya sendiri. Haruskah ia mengungkapkannya sekarang?  Itulah pertanyaan yang terus berada di dalam benaknya saat ini.
“ Karena apaa?” tanya Jessica mulai penasaran dengan ucapan Donghae.
Belum sempat Donghae membuka mulutnya dan mengeluarkan kata-kata yang selama ini dia pendam, seseorang memanggilnya.
“ OPPA!!!” teriak suara itu, membuat dua orang yang sedang dilanda ketegangan ini menoleh ke arah sumber suara. Im YoonA lah yang memanggilnya barusan. Lalu gadis itu berlari menghampiri Donghae dan Jessica.
“ Oh, eonni juga ada disini?” tanya Yoona yang baru menyadari kehadiran Jessica disitu.
“ Uh, ada apa kau kesini Yoong?” tanya Jessica lembut. Sungguh biarpun saat ini dia sedang bertengkar dengan Donghae yang notabene-nya disebabkan oleh Yoona, tetapi sama sekali tidak ada perasaan benci kepada gadis yang sudah dia anggap sebagai adik tersebut.
“ Aniyo eonni, aku hanya ingin bicara pada Donghae oppa” ucap Yoona mengalihkan pandangannya pada satu-satunya namja diantara mereka. Jessica menyipitkan matanya, mungkinkan rasa yang tadi dia rasakan salah?
“ Ne?” Donghae yang merasa namanya dipanggil pun menoleh dengan segera.
“ Aku ingin meneruskan pembicaraan kita yang kemarin” ucap Yoona riang, dan dengan hitungan detik dia sudah menarik lengan kekar Donghae dengan wajah tanpa dosa. Membawa namja tersebut ke tempat lain.
Tinggalah Jessica yang saat ini menatap nanar kepergian dua orang yang dia sayangi. Ada sedikit rasa kecewa dibalik kesedihannya yang kini bertambah. Kecewa karena Donghae belum menyelesaikan kata-katanya. Yang bisa saja kata-kata itu menjadi kata yang selama ini dia ingin dengar. Mungin saja bukan?
Flashback End.
“ Sedang apa oppa disini?” tanya Jessica memecah keheningan yang terjadi diantara dirinya dan Donghae. Sebenarnya dari tadi Donghae sedang berada di hadapan pintu atau lebih tepatnya dekat pintu ruang tunggu girlband dengan member terbanyak di Korea itu.
“ Aniyo, aku hanya berniat menyapamu” jawab Donghae.
“ Kau yakin?” tanya Jessica yang sepertinya ingin menggoda namja tampan ini.
“ Eh? Apa maksudnya?” ucap Donghae menyipitkan matanya. ‘Memangnya salah aku menyapamu’ pikirnya. Melihat reaksi Donghae, Jessica hanya tertawa renyah dan itu membuat tangan kekar Donghae melayang pada rambut gadis itu dan mengacak-ngacaknya.
“ YA!! Rambutku oppa!!” hardik Jessica. Dan sekarang giliran Donghae yang tertawa, dan Jessica hanya mendengus kesal.
“ Ngomong-ngomong apa yang ingin kau bicarakan Sooyeonni?”  tanya Donghae mengalihkan pembicaraan mereka.
“ Aniyo.. aku hanya ingin menyampaikan pesan dari Yoona” ucap Jessica, sebenarnya dia sedikit tidak rela mengucapkan kata-kata tersebut. Tapi mau bagaimana lagi? Toh, itu semua adalah amanat yang harus ia sampaikan pada Donghae.
“ Memangnya apa pesannya?” tanya Donghae.
“ Dia bilang dia ingin bicara padamu, katanya ingin meneruskan pembicaraan yang kemarin”
“ Kenapa tidak langsung menelepon saja?” gumam Donghae pelan lebih pada dirinya sendiri. Tapi masih terdengar ditelinga Jessica.
“ Dia sudah menghubungimu, tapi ponselmu tidak aktif”
“ Oh begitu ya, “
Jessica hanya mengangguk menanggapi perkataan Donghae. Sebenarnya dia penasaran dengan apa yang akan mereka bicarakan. Tetapi tunggu dulu, ‘meneruskan pembicaraan yang kemarin’? itu berarti mereka saling berhubungan kemarin. Jessica hanya menghela nafas memikirkanya. Donghae yang sedari tadi memperhatikannya pun bingung kenapa Jessica menghela nafas seperti itu.
“ Kau kenapa Sooyeonni?”
“ A..a niyo, nan gwaenchanayo oppa “ ucapnya dengan sebuah senyuman yang mungkin sedikit dipaksakan.
“ Jinjayo? Benar tidak ada masalah yang sedang kau pikirkan?” tanya Donghae curiga.
“ Memangnya masalah apa yang harus aku pikirkan”
“ Aku lupa, otakmu kan tidak bisa dipakai berpikir”
“ Mwo? YA!! Nusun muriya?” Jessica pun hanya cemberut mendengar ucapan Donghae. Sedangkan Donghae sudah tertawa terpingkal-pingkal.
“ Yasudah oppa, aku hanya ingin menyampaikan pesan ini saja. Kalau begitu aku masuk dulu oppa^^” pamit Jessica, tapi ketika dia ingin masuk ke dalam ruangannya sebuah tangan menahannya untuk tak meninggalkan tempat itu.
“ Jakkaman, “
“ Waeyo?” tanya Jessica polos. Seolah lidahnya kelu Donghae tidak mengucapkan sepatah katapun. Dia bingung, kenapa dia? Padahal ini sering dilakukannya terhadap Jessica. Mengajaknya pulang bersama, sudah sering Donghae lakukan.
“ Nanti tunggu aku di pintu keluar konser. Kita pulang bersama” berakhirnya perkataan Donghae, berakhir pula percakapan mereka. Karena kini Donghae sudah beranjak pergi menuju ruang tunggu Super Junior.
Jessica hanya tersenyum kecil melihat kelakuan Donghae. Dalam hati banyak pertanyaan yang sebenarnya ingin dia tanyakan. Kalau memang Donghae hanya menganggapnya adik, kenapa dia harus seperhatian itu padanya? Menanyakan kabarnya setiap hari, padahal siapa yang tidak tahu kesibukkan Super Junior. Meneleponnya hanya untuk mendengar suara Jessica. Selalu mengajaknya pulang bersama.
Melihat bagaimana perhatian Donghae pada Jessica, bolehkah dia berharap. Mengharapkan sesuatu yang mungkin saja menjadi kenyataan.
###
Sekarang waktunya seluruh SMTOWN Family untuk melakukan encore concert. Seperti biasa lagu yang dibawakan mereka semua adalah ‘Hope’.
Jessica datang bersama Krystal adiknya, dan beberapa member SNSD maupun f(x). Dia tersenyum sepanjang encore, dan tak berniat untuk menghilangkan senyum indah itu.
Melihat ribuan fans menonton pertunjukkan mereka membuatnya sangat bahagia. apalagi fan-fans itu sangat semangat. Bukan hanya untuk SNSD , tetapi untuk semua keluarga SM Family. Dan sekarang waktunya Jessica bernyanyi, dia berjalan beriringan dengan Jonghyun, member dari SHINee.
Bahkan mereka sempat memberikan fan service, semua penonton agak terkejut tapi juga senang. Senang, karena mendpat fan service seperti itu. Tapi, di balik kesenangan penonton itu, seorang namja menatap kaku pada Jessica. Dia kaget dengan apa yang dilakukan gadisnya dengan hoobae-nya. Namja itu adalah Donghae.
Donghae berusaha menutupi kekagetannya dan mencoba tetap profesional. Dia yakin bahwa itu semua hanya sebuah fan service. Usaha untuk menyenangkan para fans mereka. Dia yakin itu.
Satu hal, hal ini membuat Donghae yakin dengan keputusannya nanti.
###
Selesai concert, sesuai apa yang dikatakan Donghae. Donghae dan Jessica pulang bersama. Dan sekarang mereka sedang berada dalam mobil Donghae. Seharusnya mereka pulang dengan bis yang telah disediakan oleh perusahaan. Entah mengapa, mobil Donghae bisa ada di tempat concert.
Hanya keheningan yang menyertai mereka berdua selama perjalanan. Tidak ada yang berani memulai  percakapan diantara mereka. Entah kenapa suasana sangat canggung kali ini. Padahal mereka sudah sering jalan bersama.
Keheningan terpecahkan ketika Jessica melihat jalur mobil Donghae bukan ke arah sebenarnya. Bukam ke arah hotel tempat mereka menginap.
“ Oppa, kita mau kemana?” tanya Jessica bingung.
“ Kau tenang saja, dan duduk manis disana” jawab Donghae sambil tersenyum melihat Jessica.
Jessica hanya diam, dan menuruti semua perkataan Donghae.
###
Mereka sampai disebuah taman. Dan kini mata Jessica telah ditutupi oleh sebuah kain berwarna hitam. Tentu saja ini pekerjaan Donghae. Dia hanya ingin memberikan sesuatu yang berkesan bagi Jessica.
Taman itu hanya dipenuhi oleh kegelapan. Tak ada lampu yang menyala satu pun. Hanya ada sebuah lingkaran lilin yang menghiasi taman tersebut. Tepat berada di tengah-tengah tersebut.
Didalam lingkaran tersebut terdapat sebuah meja makan, dengan hidangan yang sederhana tapi ditata sangat indah. Ini layaknya sebuah candlelight diner. Atau kah memang ini sebuah candlelight diner yang sengaja disiapkan Donghae.
“ Oppa, ini sebenarnya dimana? Kenapa kau menutup mataku” sampai saat ini matanya masih tertutup oleh kain itu.
“ Kenapa kau banyak bertanya?” tanya Donghae ketus. Jessica hanya mendengus kesal mendengar jawaban ketus dari Donghae. Sedangkan Donghae sedari tadi menahan tawa karena dia berhadil mengerjai Jessica.
Donghae menuntun Jessica dengan hati-hati. Hatinya sangat berdebar. Sebenarnya bukan hanya Donghae yang merasakan debaran yang sangat keras yang berasal dari dadanya. Jessica yang sedari tadi disamping Donghae pun merasakan hal yang sama.
Donghae mendudukkan Jessica di sebuah kursi. Dan dengat perlahan membuka kain yang sedari tadi menutupi mata indah Jessica.
Sejenak Jessica mngerjapkan matanya, dan dia terpana melihat sebuah pemandangan yang sangat indah. Ini benar-benar mirip dengan drama yang sering ia tonton. Dan sekarang dia merasakan hal yang sama, dan tentunya ini semua nyata.
Lama Jessica menikmati sebuah sajian yang indah untuk matanya. Jessica sangat senang Donghae memberikan kejutan ini. Hatinya melonjak seketika. Entah apa yang dia rasakan, yang pasti dia sangat-sangat bahagia.
Donghae hanya menikmati wajah indah nan sempurna di depannya. Dia sangat menikmati pemandangannya. Bukan pemandangan yang ia hiasi, tetapi pemandangan ciptaan Tuhan yang sangat nyata untuknya.
Lama mereka saling menikmati. Biarpun objek mereka berbeda.
“ Jangan seenaknya memandangiku oppa, kau harus membayar akan hal itu” kaget, itu yang Donghae rasakan. Bagaimana tidak, saat ini dia sedang tertangkap basah memandangi Jessica. Jessica hanya tersenyum menahan tawa melihat Donghae yang saat ini tengah menggaruk tenguknya yang dia yakini sama sekali tidak gatal.
“ Siapa yang memandangimu?”
“ Cish, masih saja mengelak” cibir Jessica. Donghae hanya bisa menahan wajah malunya.
“ Sudahlah, kenapa jadi mempersalahkan tentang aku?” ucap Donghae pura-pura marah pada gadis dihadapannya ini.
“ Tapi oppa, jujur ini sangat indah. Apa kau yang menyiapkan semua ini?” tanya Jessica mengalihkan pembicaraan.
“ Uh, tentu saja. Dan kau tahu makanan ini semua aku yang masak” ucap Donghae sambil menyombongkan dirinya.
“ Ne? Kapan kau menyiapkan ini semua? Bukankah kita disibukkan dengan konser?” tanya Jessica baru menyadari. Bukankah SMTOWN sibuk dari pagi. Bukan hanya tadi pagi, bahkan dari kemarin.
“ Rahasia”
“ Cish, menyebalkan”
“ Lebih baik kita makan dulu saja”
“ Arraseo”
Mereka akhirnya memutuskan untuk memakan dulu sajian yang telah dihidangkan. Jessica sangat menikmati masakan ini. Terang saja ini adalah makanan kesukaannya. Donghae hanya tersenyum melihat Jessica menikmati masakannya. Sesekali ia melihat Jessia secara diam-diam lalu tersenyum.
“ Jadi kenapa kau mengajakku ke tempat ini? Dan dengan candlelight diner ini?” tanya Jessica to the point setelah mereka menyelesaikan makanan mereka.
“ Itu...karena aku ingin mengatakan sesuatu padamu” ucap Donghae gugup. Tanpa berniat memotong perkataan Donghae, Jessica hanya menunggu Donghae malanjutkan kata-katanya.
Donghae berdiri dan memandangi sebuah pemandangan sunyi. Dia mencoba mengatasi debaran jantungnya yang sudah benar-benar tak karuan. Antara takut, gugup , dan semuanya beraduk menjadi satu.
Jessica menyusulnya, dan menyejajarkan badannya dengan tubuh Donghae. Menatap namja disampingnya. Menunggu kata-kata yang akan dilontarkan Donghae. Sekejap ia terkejut ketika Donghae tiba-tiba menatapnya.
Donghae kemudian memegang bahu Jessica, meremasnya agak kuat. Tentu saja Jessica agak meringis, tapi ia tak memedulikannya. Karena saat ini Donghae sedang menatapnya dalam, tepat di manik matanya.
Jessica seakan tak merasakan remasan kuat di bahunya. Ia sama sekali tidak bisa merasakannya, karena kini ia sudah terkunci oleh tatapan mata Donghae. Mata yang sangat lembut, namun dapat mengunci mata siapa pun yang menatapnya. Donghae menghela nafasnya sesaat.
“ Sa..sa..ranghae Jung Sooyeon” ucap Donghae singkat namun berhasil membuat Jessica terpaku. Badannya menegang berusaha mencerna perkataan Donghae. Tentu saja Donghae merasakannya.
Dengan pelan tapi pasti Jessica hanya menjawab pernyataan Donghae.
“ Nado oppa” pelan, tapi berhasil membuat Donghae kegirangan dan sekarang hanya bisa meloncat kegirangan.
“ YA! OPPA JANGAN MEMBUATKU MALU” teriak Jessica saat ini. Donghae tak dapat menutupi kesenangannya lagi. Dia benar-benar bahagia sekarang. Dia berlari menuju Jessica dan memeluknya erat. Ternyata cintanya tak bertepuk sebelah tangan.
Jessica agak terkejut dengan apa yang dilakukan Donghae saat ini. Tak memperdulikan Jessica, Donghae mempererat pelukannya. Lama mereka berpelukan, sampai akhirnya Donghae melepaskan sendiri pelukannya dan menatap bahagis Jessica.
Jessica yang ditatap seperti itu hanya bisa menahan wajahnya. Malu, itu yang dia rasakan sekarang. Tapi pikiran Jessica terganggu akan satu hal. YoonA.
“ Tapi, bagaimana dengan YoonA?” tanya Jessica hati-hati. Donghae yang sedari tadi tersenyum langsung merubah raut wajahnya.
“ YoonA? Kenapa dengan dia?” tanya Donghae bingung. Tapi yang ditanya hanya membungkam mulutnya.
“ Jangan bilang kau..” Jessica hanya mengangguk kecil sambil menunduk.
“ Sooyeonie, dia itu hanya aku anggap sebagai yeodongsaeng” jelas Donghae tenang, sambil mengangkat wajah Jessica dan menatapnya dalam.
“ Kau tahu, ide siapa ini?” sebagai jawaban Jessica hanya menggeleng lemah.
“ Ini ide YoonA, selama ini aku membicarakan hal ini dengannya. Dia banyak sekali memberiku saran tentang ini”
“ Jinjayo?” akhirnya Jessica bersuara, setelah sebelumnya dia hanya mengangguk dan menggeleng.
“ Tentu saja” akhirnya senyum Jessica terbentuk dari bibir mungilnyaa. Donghae yang melihatnya pun hanya tersenyum.
Seketika Donghae mendekatkan wajahnya pada Jessica. Melihat apa yang akan dilakukan Donghae, Jessica hanya menutup matanya. Semakin dekat dan semakin dekat, hingga akhirnya hidung mereka bersentuhan. Dan akhirnya bibir mereka pun bersentuhan. Tak ada nafsu dalam ciuman tersebut, hanya sebuah penyampaian cinta yang mereka rasakan.
###
Flashback
“ Oppa, bagaimana rencanamu?” saat ini Donghae sedang berbicara dengan YoonA dalam telepon. Sesuai amanat Jessica, Donghae segera menghubungi YoonA.
“ Kau tenang saja Yoong, aku sudah menyiapkan segalanya. Hanya tinggal mental lah yang harus kusiapkan” jelas Donghae.
“ Baguslah, aku ingin sekali berada disana dan membantumu Oppa”
“ Sudahlah Yoong, kau tetap bisa membantuku. Buktinya seperti sekarang” Yoona tersenyum di sebrang sana mendengar tuturan Donghae.
“ Ne”
“ Gomawoyo untuk semuanya Yoong”
“ Ne Oppa. Jangan kau sakiti eonni-ku, jagalah dia baik-baik”
“ Pasti, sekali lagi gomawo”
“ Ne Oppa, ini sudah kewajibanku sebagai dongsaeng kalian, hehe. Hwating semoga berhasil!!”
“ Ne”
Akhirnya sambungan telepon mereka pun terputus. Donghae hanya tersenyum dan menyimpan kembali handphonenya.
Flashback End
The End
 Gimana? Jelek kah? Hancur kah?
Hahahaha :D itu sudah pasti.

Mianhae jika typo dimana-mana. Aothor sudah berusaha semaksimal mungkin, hehe.

DON'T BASHING.

Keep RCL :)

DON'T BE A PLAGIATOR

GAMSAHAMNIDA :)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar